Sabtu, 31 Juli 2010
Profile PT. Happy Prima Tours & Travel
PT. Happy Prima telah berpengalaman melayani jamaah umrah dan haji sejak tahun 1999, dan setiap calon jamaah diberi kebebasan untuk menentukan sendiri kapan berangkat, dan disertai dengan jaminan uang kembali.
VISI DAN MISI
Visi:
Sebagai sarana mewujudkan niat ibadah ketanah suci dan membantu program pemerintah dalam menciptakan peluang usaha kemitraan serta membantu wadah sosial yang telah ada.
Misi:
1. Menjadikan program keagenan sebagai program kemitraan yang dapat mewujudkan ibadah Umroh dan Haji.
2. Menjadikan Program keagenan sebagai program kemitraan yang dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
3. Menjadikan program keagenan sebagai program kemitraan yang dapat membantu wadah sosial, guna menyantuni anak yatim piatu, fakir miskin, kaum jompo, dan dhuafa.
LEGALITAS
Berdiri tanggal 13 Oktober 1999 dengan cabang di 25 propinsi
* Nama Merk Dagang " Rahmatan Lil "Alamin
* SK Depag D/143 2009
* Dinas Pariwisata Kota Jakarta No.740/1.588.23 izin dari tahun 1999 No. 146/IU-BPW/KW.PSB/12/99
* Surat Keterangan Domisili No. 303/1.824.511
* DepKeu RI Dirjen Pajak No. PEM-00914/WPJ.04/KP.0703/2010
* NPWP: 01.860.136.0-014.000
* Asita No. KEP.KU. 133/DPP/III/2000
* TDP PT No.09.03.1.63.64014
MENGAPA PERLU MEMILIH PROGRAM INI?
Murah:
Biaya keagenan hanya satu kali seumur hidup
Menguntungkan:
Setiap Agen akan mendapatkan bagi hasil yang sangat menarik secara adil, transparan dan proporsional.
Aman:
1. Program kemitraan tidak bertentangan dengan syariat agama dan pemerintah (Resmi & Amanah).
2. Bagi hasil komisi langsung ditransfer kerekening masing-masing Agen.
3. Kredibilitas bisa dipertanggungjawabkan
Jika anda ingin mendapatkan informasi lengkap tentang Program Jalan Mudah Menuju Baitullah ini, silahkan kontak kami dengan cara menuliskan sesuatu di topik ini. Beberapa alternatif untuk mendapatkan informasi program Jalan Mudah Menuju Baitullah :
Tips Haji dan Umrah
- Latihan jalan sebelum berangkat (jika mampu minimal 7 km, seminggu satu kali)
- Kurangi kegiatan yang tak perlu
- Istirahat dan tidur cukup
- Makan bergizi dan teratur
- Membawa obat-obatan yang biasa dipakai di tanah air
Tips hindari sakit Batuk
- Bawa pakaian hangat
- Gunakan penghangat leher
- Bawa obat-obatan yang biasa dipakai di tanah air
- Jangan minum dingin
- Imunisasi
- Jaga kebersihan
- Istirahat cukup
- Makan buah dan sayur
- Pakai masker
- Siapkan pakaian hangat di tas tentengan
- Pakai baju hanoman
- Pakai krim pelembab
- Sering minum
- Banyak makan buah
- Alas kaki
- Kantung kain untuk menyimpan alas kali, payung, dsb
- Kantung kain untuk membawa batu kerikil saat lempar jumrah
- Semprotan air
- Kaca mata hitam pakai tali pengikat di leher
- Masker
- Handuk kecil
- "Topi Joshua"
- Tas ransel
- Peniti
- Alat tulis
- Buku
- Tustel
- Krim pelembab
- Barang bawaan maksimal 35 kg
- Barang yang dipakai di perjalanan masukkan ke tas tentengan
- Jangan membawa barang-barang yang terlarang
- Ikat koper dengan rapi
- Tandai koper dengan tanda tertentu
- Daerah sekitar pelataran masjid
- Seputaran Ka'bah dan
- Tempat Tahalul (Marwah).
- Hafalkan lokasi pondokan
- Catat nomor telepon dan atau alamat pondokan dan dibawa saat meninggalkan pondokan
- Berangkat dengan rombongan
- Bila terpisah dari rombongan, ikut rombongan jamaah RI lainnya
- Cari petugas haji
- Bawa tanda pengenal
- Jamaah yang yang berusia lanjut (lansia) lebih baik didampingi oleh yang lebih muda.
- Datang ke masjid minimal setengah jam sebelum waktu shalat
- Ingat nomor atau nama pintu masuk, kenali seperlunya
- Bawa kantong kain untuk menyimpan alas kaki, payung dan sebagainya, dan bisa dibawa saat sholat.
- Sebelum masuk masjid buat janji di mana akan bertemu jika ingin pulang bersama.
- Jangan lupa juga janji pukul berapa bertemu.
- Tempat berkumpul bisa dipasangi bendera rombongan tinggi-tinggi agar mudah dilihat dari kejauhan.
- Membuat identitas unik rombongan, bisa dengan selempang, slayer, atau pita di jilbab.
- Ambil waktu yang kondisi sekitar ka'bah tidak terlalu padat
- Pastikan fisik kuat
- Jangan bawa barang berharga
- Pastikan cara berpakaian ihram benar dan kuat
- Jangan gunakan joki
- Tidak lama-lama
- Hindari menyakiti sesama jamaah
Tips Tawaf dan Sai`
- Hafalkan do'a-do'a singkat, jangan disibukkan dengan catatan
- Berangkat dalam rombongan
- Makan sebelum berangkat
- Buat kelompok kecil
- Sepakati lokasi pertemuan
- Hindari waktu padat
- Pindah ke lantai dua dan tiga jika padat
- Tukarkan dengan uang pecahan
- Jangan letakkan uang di satu tempat
- Jangan buka dompet di tempat umum
- Titipkan di safety box jika banyak
- Ke masjid bawa uang secukupnya
- Mandi 2-3 jam sebelum waktu shalat
- Jangan naik lift sendiri
- Simpan barang di tempat aman
- Matikan peralatan listrik jika pergi
- Matikan peralatan masak jika pergi
- Kenali lokasi pondokan dari jarak jauh maupun dekat
- Buat denah pondokan
- Makan makanan yang mengandung gizi seimbang, banyak serat dan tak banyak mengandung lemak.
- Istirahat yang cukup. Para calon haji, kalau sudah berada di Masjidil Haram, inginnya terus-menerus melakukan ibadah tanpa memikirkan istirahat. Hal ini bisa menyebabkan jamaah haji jatuh sakit.
- Olahraga ringan setiap pagi
- Gunakan pakaian hangat ketika berangkat
- Datang setelah pukul 03.00 (pk 03.00 masjid baru dibuka)
- Hindari shalat di pelataran masjid
- Ingat nomor rak sandal
Tips nyaman beribadah
- Jangan tergantung pembimbing
- Mantapkan tata cara berhaji
- Hafalkan doa-doa
- Buat kelompok kecil
Mencapai Haji Mabrur
A. Indikator Saat Ibadah Haji
|
B. Indikator Setelah Ibadah Haji
|
Rukun dan Wajib Haji
Rukun Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam Ibadah Haji.Jika tidak dikerjakan maka Hajinya tidak syah
Rukun Haji | Arti |
Ihram | Pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai pakaian ihram disertai niat haji atau umroh di miqat |
Wukuf di Arafah | Berdiam diri dan berdoa di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah |
Tawaf Ifadah | Mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan setelah melontar jumroh Aqabah pada tgl 10 Zulhijah |
Sa'i | Berjalan atau berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali, dilakukan setelah Tawaf Ifadah |
Tahallul | Bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan Sa'i |
Tertib | Mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang tertinggal |
Wajib Haji
Wajib Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan padaIbadah Haji, jika tidak dikerjakan harus membayar dam (denda)
Wajib Haji | Keterangan |
Niat Ihram | Dilakukan setelah berpakaian Ihram |
Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada tgl 9 Zulhijah | Dalam perjalanan dari Arafah ke Mina |
Melempar jumroh Aqabah | Pada tanggal 10 Zulhijah |
Mabit di Mina | Pada hari Tasyrik (11-13 Zulhijah) |
Melempar jumrah Ula, Wustha dan Aqabah | Pada hari Tasyrik (11-13 Zulhijah) |
Tawaf Wada | Melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Makkah |
Meninggalkan perbuatan yang dilarang saat Ihram | --- |
Ibadah Haji
Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.
Daftar isi
* 1 Definisi
* 2 Latar belakang ibadah haji
* 3 Jenis ibadah haji
* 4 Kegiatan ibadah haji
* 5 Lokasi utama dalam ibadah haji
o 5.1 Makkah Al Mukaromah
o 5.2 Arafah
o 5.3 Muzdalifah
o 5.4 Mina
o 5.5 Madinah
* 6 Tempat bersejarah
o 6.1 Jabal Nur dan Gua Hira
o 6.2 Jabal Tsur
o 6.3 Jabal Rahmah
o 6.4 Jabal Uhud
o 6.5 Makam Baqi'
o 6.6 Masjid Qiblatain
* 7 Rekaman tragedi ibadah haji
* 8 Trivia
* 9 Referensi
* 10 Lihat pula
* 11 Pranala luar
Definisi
Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. [1] Menurut etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan Mas'a(tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf, mazbit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain. [2]
Latar belakang ibadah haji
Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, sa'i, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syariat yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul. [2] Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya agama Tauhid). Ritual thawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual sa'i, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah yang sudah menjadi satu kesatuan Masjid Al Haram, Makkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya nabi Ismail. Sementara wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia.
Jenis ibadah haji
Ritual haji, rukun Islam yang terakhir.
Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut.
Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada. Diantara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar.[3][1]
Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud.[1]
* Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.
* Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
* Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.
Kegiatan ibadah haji
Berikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan waktu:
* Sebelum 8 Dzulhijjah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.
* 8 Dzulhijjah, jamaah haji bermalam di Mina. Pada pagi 8 Dzulhijjah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Jamaah kemudian berangkat menuju Mina, sehingga malam harinya semua jamaah haji harus bermalam di Mina.
* 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam Muzdalifah.
* 10 Dzulhijjah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).
* 11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
* 12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
* Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada' (thawaf perpisahan).
Arafah
Arafah merupakan tempat yang sangat penting pada ibadah Haji, dimana di Arafah ini jamaah haji harus melakukan Wukuf. Wukuf merupakan rukun Haji dan tanpa melaksanakan Wukuf di Arafah maka hajinya tidak syah. Keadaan di Arafah ini merupakan replika di Padang Mahsyar saat manusia dibangkitkan kembali dari kematian oleh Allah SWT.Saat itu semua manusia sama di hadapan Allah SWT, yang membedakan hanyalah kualitas imannya. Wukuf secara harafiah berarti berdiam diri. Wukuf di Arafah adalah berada di Arafah pada waktu antara tergelincirnya matahari (tengah hari) tanggal 9 Dzulhijah sampai matahari terbenam dengan berpakaian ihram.Pada saat wukuf disarankan untuk memperbanyak doa sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan. Juga memperbanyak taubat memohon ampunan Allah SWT.Sebab saat wukuf adalah saat yang utama untuk berdoa, memohon ampun dan bertaubat. Selain itu juga perbanyak ibadah lainnya seperti membaca Al Qur'an, takbir, tahmid, tahlil dsb. Selama wukuf jangan sampai melakukan sesuatu yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan kesucian ibadah saat Wukuf. Adapun keutamaan Arafah adalah sebagaimana sabda Rasulullah SAW ,"Do'a yang paling baik adalah doa di hari Arafah". Dalam riwayat lain Rasulullah SAW juga bersabda ,"Tidak ada hari paling banyak Allah menentukan pembebasan hamba-Nya dari neraka kecuali hari Arafah". Arafah berjarak sekitar 25 km di sebelah Tenggara Makkah dan merupakan padang pasir yang amat luas dan di bagian belakang dikelilingi bukit-bukit batu yang membentuk setengah lingkaran.Saat ini sudah ditanami dengan pohon-pohon. Pada musim haji di bawah pohon-pohon inilah dipasang tenda. bagi yang tidak kebagian tenda cukup berteduh di bawah pohon. Untuk mengurangi panas di setiap sekitar 20 meter dipasang pipa setinggi 6 meter yang diatasnya memancar air halus yang mirip gerimis, dengan tujuan menurunan suhu di sekitarnya. Pancaran air ini sangat bermanfaat dan dapat mengurangi banyaknya jamaah yang terkena high stroke (tiba-tiba lemas karena matahari yang panas) |
Makam Rasululloh
Makam (pusara) Rasullullah SAW terletak di sebelah Timur Masjid Nabawi. Di tempat ini dahulu terdapat dua rumah, yaitu rumah Rasulullah SAW bersama Aisyah dan rumah Ali dengan Fatimah. |
Shafa dan Marwah
Sejarah Shafa - Marwah tidak dapat dipisahkan dengan isteri Nabi Ibrahim AS, yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail AS. Sewaktu Ismail dan Ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum di lembah pasir dan bukit yang tandus, Siti Hajar pergi mencari air pulang pergi dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali.
Saat kali ketujuh (terakhir). Ketika sampai di Marwah, tiba-tiba terdengar oleh Siti Hajar suara yang mengejutkan, lalu ia menuju ke arah suara itu. Alangkah terkejutnya, bahwa suara itu ialah suara air memancar dari dalam tanah dengan derasnya. Air itu adalah air Zamzam.
Multazam
Multazam merupakan dinding Ka'bah yang terletak di antara Hajar Aswad dengan pintu Ka'bah. Tempat ini merupakan tempat utama dalam berdoa, yang dipergunakan oleh jamah Haji dan Umroh untuk berdoa/ bermunajat kepada Allah SWT setelah selesai melakukan Tawaf. |
Hajar Aswad
Hajar Aswad berupa kepingan batu yang terdiri dari delapan keping yang terkumpul dan direkat dengan lingkaran perak.
Dalam salah satu riwayat Bukhari-Muslim, diterangkan bahwa Sayyidina Umar, sebelum mencium Hajar Aswad mengatakan, "Demi Allah, aku tahu bahwa kau adalah sebuah batu yang tidak dapat berbuat apa-apa.Kalau aku tidak melihat Rasul SAW mencium-mu, tidak akan aku mencium-mu:.
Jadi mencium Hajar Aswad bukanlah suatu kewajiban bagi umat Islam, tapi merupakan anjuran dan sunnah hukumnya.Maka kalau keadaan tidak memungkinkan karena penuhnya orang berdesakan, sebaiknya urungkan saja niat untuk mencium atau mengusap batu ini.
Maqom Ibrahim
Saat ini Maqom Ibrahim seperti terlihat pada foto di atas. Di dalam bangunan kecil ini terdapat batu tempat pijakan Nabi Ibrahim seperti dijelaskan di atas. Pada saat pembangunan Ka'bah batu ini berfungsi sebagai pijakan yang dapat naik dan turun sesuai keperluan nabi Ibrahim saat membangun Ka'bah. Bekas kedua tapak kaki Nabi Ibrahim masih nampak dan jelas dilihat.
Atas perintah Khalifah Al Mahdi Al Abbasi, di sekeliling batu Maqom Ibrahim itu telah diikat dengan perak dan dibuat kandang besi berbentuk sangkar burung.
Bagikan
Masjid Nabawi
Dalam satu riwayat lain, Rasul bersabda," Barang siapa sholat di masjidku 40 waktu tanpa terputus, maka ia pasti selamat dari neraka dan segala siksa dan selamat dari sifat munafik".
Masjid ini didirikan oleh Rasul SAW. dan sahabat-sahabat pada tahun pertama hijrah (622 M) seluas 1050 meter persegi, yaitu persis di sebelah barat rumah Rasul, yang sekarang rumah itu menjadi makam Rasul SAW dan termasuk dalam bangunan masjid.
Berziarah ke masjid Nabawi ini adalah masyru' (diperintahkan) dan termasuk ibadah. Penyataan ini sesuai dengan sabda Rasul : " Janganlah kau mementingkan bepergian kecuali kepada tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjidku ini (Masjid Nabawi) dan Masjidil Aqsa'.